“Seandainya Al-quran bisa berbicara”
Foto Bang Rusli : Anak-anak kecil korban lombok sedang mengaji dalam Tenda Pengungsian >>Waktu engkau masih kanak-kanak, Kau laksana kawan sejatiku Degan wudhu, aku kau sentuh Dalam keadaan suci, aku kau pegang Aku, kau junjung dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih Atau pun keras setiap hari Setelah selesai engkau menciumku mesra >> Sekarang engkau telah dewasa Nampaknya engkau sudah tidak berminat lagi padaku Apakah aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah? Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar ngaji Sekarang, aku tersimpan rapi sekali Sehingga engkau lupa di mana aku tersimpan Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi lacimu >>Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesend