Sebuah Kisah Tentang Bagaimana Karakter Seorang Pemimpin
Beriman dan bertaqwa
Pada suatu
ketika Khalifah sedang melakukan perjalanan mengamati kehidupan rakyatnya ke
pelosok-pelosok kampung. Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang anak
penggembala kambing yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya di padang
rumput yang hijau. Kalifah mendekati anak itu seraya berkata, “Nak, bolehkah Bapak
membeli seekor kambing gembalaanmu”, ujar Khalifah. Anak itu lalu menjawab, “tidak
bisa Pak, kambing ini bukan milik saya, kambing-kambing ini milik majikan saya”,
ujar anak itu. Sang Khalifah tambah penasaran, lalu beliau menegaskan akan hasratnya
untuk membeli seekor kambing gembalaan anak tersebut. “Nak, kambing gembalaanmu
amat banyak, maka jika hanya seekor saja kamu jual, majikanmu tidak mungkin
mengetahuinya. Kalaupun nantinya majikanmu tahu juga ada seekor kambing miliknya
yang hilang, maka katakan saja diterkam serigala”, ujar Khalifah meyakinkan
anak itu. Tanpa diduga sedikit pun oleh Khalifah, anak itu lantas menjawab, “Pak,
sekalipun majikan saya tidak akan mengetahui seekor kambing miliknya telah saya
jual, apakah Allah juga tidak akan mengetahui perbuatan saya itu?”, jawab anak
itu sambil menatap wajah Khalifah dengan sorot mata yang amat tajam. Tidak
kuasa menahan rasa haru, Sang Khalifah membalikkan badannya membelakangi anak
tersebut sambil mengusap wajahnya yang dibasahi air mata keharuan. Khalifah amat
kagum, seorang anak penggembala, yang oleh kebanyakan orang dianggap hina, ternyata
menunjukkan keimanan yang amat kukuh. Lalu Sang Khalifah membalikkan badannya
dan merangkul anak itu yang masih terkaget-kaget menyaksikan kejadian tersebut.
Baru setelah Khalifah itu memperkenalkan dirinya, anak gembala itu pun menyadarinya
bahwa yang mendekap dirinya itu adalah Sang Penguasa Negerinya, yakni Khalifah
Umar Bin Khatab.
Berdasar cerita di atas, bagaimana sebaiknya sikap
seseorang yang memperoleh kepercayaan sebagai pemimpin? Sikap terbaik jika memperoleh
kepercayaan adalah mensyukurinya, sebab selain tidak banyak orang yang
memperoleh kepercayaan seperti itu, juga pada hakikatnya merupakan nikmat dari
Tuhan. Salah satu cara untuk bersyukur adalah selalu ingat akan tugas kepemimpinan
yang diembannya, yakni memimpin umat mencapai tujuan dengan ridha Tuhan. Apabila
ia beriman dan bertakwa maka tugas-tugas kepemimpinannya itu akan disyukuri sebagai
amanah dan sebagai kewajiban mulia agar mampu dilaksanakan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar