JIKA BERIMAN, JANGAN SAKITI TETANGGA



JIKA BERIMAN, JANGAN SAKITI TETANGGA

عن أبي هريرة ـ رضي الله عنه ـ قال : قال رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ : ” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فلا يؤذ جاره ، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فليكرم ضيفه ، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “ رواه البخاري ومسلم ، وابن ماجه

"Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan menyakiti tetangganya.
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya.
Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari No. 6475)

PELAJARAN YG TERDAPAT DLM HADITS :

 1. Hadits diatas menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang diukur dari kebaikannya kepada sesama makhluk Allah, baik dalam tutur kata kebaikan maupun diam dari kalimat buruk, dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan dan meninggalkan apa yang tidak pantas, antara lain adalah dengan tidak menyakiti tetangga.

2. Dapat diambil pelajaran bahwa tidak menyakiti tetangga adalah bukti kesempurnaan iman seseorang kepada Allah Swt.

3. Betapa penting hak tetangga, sehingga Rasulullah Saw. sampai tiga kali bersumpah utk menafikan iman seseorang yang mengganggu tetangganya.
Tersebut dalam hadits :

عَنْ أبي شُرَيْحٍ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ أنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قالَ : ” وَاللهِ لا يُؤْمِنُ . وَاللهِ لا يُؤْمِنُ . وَاللهِ لا يُؤْمِنُ . قِيلَ : مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قالَ : الَّذِي لا يَأمَنُ
جَارُهُ بَوَائِقُهُ ” .رواه البخاري

"Dari Abu Syuraih r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda :
"Demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman.”
Ada yang bertanya, “Siapa itu, Ya Rasulallah ?” Jawab Nabi :
“Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.”_
(HR. Bukhari No. 6016)

TEMA HADITS YG BERKAITAN DNG AL QUR'AN :

Allah SWT berfirman :

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا   ۗ  وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ  ۙ  وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa'/4, Ayat : 36)

SEMOGA MANFAAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Proposal Pengajuan Alat Hadroh dan Marawis 2018

"TIM MARAWIS REMAJA RISNA DULU PERNAH BERJAYA" di kancah Pemerintahan Kota Tangerang Selatan

Kisah Sejarah Kerajaan Mataram Perihal Pelajaran Moral