HARAPAN DAN OPTIMISME DALAM ISLAM
REMAJA RISNA CIPUTAT yang di Rahmati Oleh Allah SWT...
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk tidak berputus asa.Allah berfirman:"janganlah kamu bersikap lemah(Pesimis),dan jangan (pula)kamu bersedih hati,padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi(derajatnya)jika kamu orang-orang yang beriman."(Qs.Ali Imran:139).
Iman yang disebut terakhir dalam ayat tersebut menjadi kata kunci bagi orang-orang yang berharap derajat tinggi dalam kehidupannya.Pertanyaanya saat ini,Mengapa masyarakat kita terjangkit penyakit Pesimis???Tidak lain dan tidak bukan,jawabanyya adalah akibat kurangnya kepercayaan,lemahnya Iman,serta keyakinan dalam diriNya.Banyak orang yang terjangkit penyakit pesimis kehilangan keyakinan bahwa Allah yang akan memberikan Harapan dan Anugerah kepada Umat-NYA yang benar-benar yakin kepada NYA.
Di dunia ini banyak sekali terkandung anugerah Allah bagi umat manusia yang mau berfikir dan berbuat.ini melekat beragam aspek kehidupan yang di jalani.Terciptanya manusia,juga merupakan tahapan dari serangkaian harapan.bermula dari bayi yang hanya bisa menangis dalam merespon sesuatu,nantinya di harapkan menjadi hamba yang tegar dalam mengarungi kehidupan,serta istiqomah dalam menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
Harapan tidak boleh sirna selama manusia masih menjalani proses kehidupan.ia harus tetap tumbuh seiring dengan rasa dalam menghadapi kehidupan.Harapan adalah Oksigen bagi jiwa yang menjalankan kehidupan dengan penuh ketulusan dan pengharapan.Jadi teramat naif kiranya,apabila dalam kehidupan ini selalu di hadapi dengan sikap pesimis.Seperti tidak akan pernah ada harapan yang akan muncul di hadapan kita.Harapan itu pasti akan slalu ada,selama kita masih mau berbuat dan berusaha.sikap pesimis hanya akan menjadikan kita sebagai manusia menjadi kerdil di tengah kemajuan di skeliling dirinya.
Yang harus di garis bawahi dalam mengarungi kehidupan ini adalah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan yang kita sendiri tidak bisa melaluinya,beban yang kita lalui masih dalam jangkauan kemampuan kita maka jangan pernah menganggap kita tidak bisa melalui cobaan tersebut.Cobaan dalam hidup tidak mungkin kita cegah,itu sudah menjadi kewajiban kita untuk bersabar bagi orang yang paham tentang arti hidup ini.Janganlah kita berburuk sangka terhadap takdir yang kita alami.sekali lagi,Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan orang tersebut.
Ingat Firman Allah:"Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.ia mendapat pahala(dari kebajikan)yang di usahakannya dan ia mendapat siksa dari (kejahatan) yang di kerjakannya.(Mereka Berdoa): Ya Tuhan kami,janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah.Ya Tuhan kami,janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.Ya Tuhan kami,janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya,Beri ma'aflah kami;Ampunilah kami;dan Rahmatilah kami.Engkau penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.(Qs.Al-Baqarah 286).
Membangun Optimisme
Allah SWT memang menghadirkan beragam peristiwa agar manusia mampu mangambil hikmah dan pelajaran yang terkandung di dalam setiap peristiwa agar tingkat keimanan seseorang semakin bertambah.tentunya hal ini akan terwujud bila manusia memiliki benih kepercayaan akan kemudahan,kekuatan dan pertolongan Allah SWT sebagai pengatur setiap peristiwa di alam ini.
Kepercayaan ini dalam pandangan islam di kenal sebagai rasa tawakal.semakin kuat kepercayaan ini,maka akan mempertebal sikap tawakal,dan akhirnya sikap optimis dalam diri semakin bertambah.Optimis memang berawal dari rasa tawakal kita.Rasa Optimis haruslah mengalahkan sikap pesimis yang bisa jadi penyelinap dalam hati.Untuk itulah jika kita ingin hidup sukses dalam hidup ini,kita harus bisa membangun sikap optimis di dalam hidup ini dalam diri.
Optimis salah satu kunci dalam setiap kesuksesan dan kemenangan.contohnya dalam berbagai medan peperangan pasukan muslim senantiasa kalah dalam hal kekuatan seperti jumlah tentara,fasilitas persenjataan,medis dan sebagainya.Tetapi sejarah mencatat hampir di setiap peperangan selalu saja pasukan muslim meraih kemenangan.Jumlah pasukan yang sedikit sepertinya bukan menjadi penghalang bagi para mujahid dalam menaklukan tentara lawan.sebut saja pada perang = Badar,Uhud,Al-Qodisiah,penaklukan Konstatinopel,jerussalem dll. semua bukti sejarah akan kejayaan mujahid islam dengan kemampuan yang jauh lebih kecil mampu mengalahkan kekuatan perang yang luar biasa besar.Hal ini sangat menarik perhatian para pengamat strategi perang hingga saat kini.
Pada saat kita menyadari hal tersebut untuk mencari solusi permasalahan bangsa kita maka kita harus memulainya dari sikap Optimis.Optimis dalam membangun bangsa menjadikan kita tidak cengeng menghadapi tantangan jaman.***
Nabi Saw bersabda:sebagaimana di riwayatkan dari Tuhannya:AKu di antara prasangka hamba-hambaku,apabila ia ingat aku di dalam dirinya akan aku ingat ia dalam diriku,dan apabila ia ingat aku di dalam perkumpulan aku akan mengingatkanya dalam perkumpulan yang lebih baikdari perkumpulannya"(HR.Bukhari Muslim)
Nabi Saw bersabda: Allah berfirman:
"wahai hamba-hambaku: setiap kalian sesat kecuali yang aku beri petunjuk maka mintalah petunjuk kepadaku akan aku berikan,
Wahai hamba-hambaku:setiap kalian telanjang kecuali siapa yang aku berikan pakaian kepadanya maka mintalah pakaian kepadaku akan kuberi,
Wahai hamba-hambaku:sesungguhnya kalian bersalah pada waktu siang dan malam hari dan aku mengampuni seluruh dosa maka mintalah ampunan kepadaku,
Wahai hamba-hambaku:sesunguhnya kalian tidak bisa membahayakan aku kemudian mencelakakanku,dan tidak memberi manfaat kemudian memberi manfaat kepadaku,
Wahai hamba-hambaku:sesungguhnya itu adalah perbuatan kalian maka akan aku hitung dan akan aku penuhi(janjiku) maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan hendaklah ia memuji Allah dan jika mendpatkan kejelekan janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri"(HR.Muslim).
Komentar
Posting Komentar